Rabu, 25 Maret 2009

CRITA DARI KUBA

Di Kuba, pendidikan dari TK sampai kuliah di Universitas, bahkan sampai S3 juga gratis bagi penduduk lokal. Untuk ke Universitas, harus lulus ujian masuk. Mahasiswa asing (berasal dari manca negara) bisa kuliah gratis di jenjangS1 saja. Empat tahun yang lalu, seorang teman dari Timur Tengah melanjutkan kuliah S2 jurusan arsitektur membayar US$ 2000,- sampai lulus. Kalau untuk program S3 entah berapa bayarnya, saya kurang tahu.
Ada 3 orang mahasiswa Indonesia yang kuliah S1 di Universitas Internasional Pendidikan Guru Olah Raga. 2 orang sudah lulus, satunya lagi belum lulus karena cuti melahirkan. Berhubung semua mahasiswa tinggal di asrama, maka anaknya ditiitp dimertuanya, di negara asal suaminya. Dia sedang berpikir untuk melanjutkanke S2, maka dia harus menyiapkan US$ 2000,-.Ribuan mahasiwa penerima bea siswa S1 untuk calon guru2 olah raga berasal dari negara2 di Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, Asia. Semuanya gratis: kuliah, asrama, makan, fasilitas kesehatan, pasta gigi, sabun, shampoo, deterjen, hingga karet KB. Dengan semakin bertambahnya mahasiswa dari negara2 muslim, maka pengelola ruang makan di kampus itu mulai menyediakan pula makanan non babi. Sebelum ini, mahasiswa Indonesia harus merogoh kantong sendiri untuk beli makanan yang tidak mengandung babi. Ada juga Universitas Internasional Ilmu Kedokteran dengan ribuan mahasiswa dari manca negara yang belajar dengan gratis. Teman sekelas anak saya, anak duta besar Mozambique, begitu menginjak SMA, dia pindah dari BritishInternational School ke sekolah lokal. Maksudnya agar nanti setelah lulus SMA bisa kuliah gratis di Universitas Ilmu Kedokteran tsb. Kelak juga tinggal di asrama dengan segala fasilitasnya.Saya pernah ikut rombongan mengunjungi Universidad de las CienciasInformaticas (UCI) atau Universitas Ilmu Teknologi Informasi. Kompleks universitas ini luas sekali dan sangat modern. Terdapat 6030 mahasiswa &mahasiswi yang diseleksi dari 169 kecamatan di seluruh Kuba. Pembangunan kampus masih berlanjut, targetnya adalah utk menampung 10.000 mahasiswa.Terdapat 804 orang staff pengajar & karyawan, 90 orang diantaranya adalahpara dosen. Semua mahasiswa dan 70% dari staff tinggal di lingkungan kampus.
Belajar dari Senin - Sabtu. Fasilitas di kampus ada 5000 PC, 70.000 network connections, telepon dg 2500 nomor2 extension, saluran2 TV, 4 megabytebandwidth connections, studio TV, design & virtual reality Lab, 136 ruangkelas, 119 laboratorium komputer, 1216 apartemen untuk mahasiswa & staffpengajar, 10 sekolah.Setiap apartemen ber A/C, menampung 4 mahasiswa, dengan 1 ruang belajar +komputer, kamar mandi, ruang pantry kecil, lemari es. Fasilitas kesehatandan olah raga, seperti mini hospital, lapangan tennis, kolam renang danfasilitas komunikasi: telpon, fax, internet. Juga fasilitas layananperbankan. Fasilitas kegiatan extra kurikuler yg diberikan setiap harisetelah jam 18.00, spt melukis, seni patung, fotografi, musik & tari.Seluruh kompleks universitas itu dihiasi dengan 300 hasil karya master pieces umbangan dari 30 seniman Kuba. Pernah juga kami berkunjung ke kompleksSekolah Tinggi Kesenian. Fasilitasnya juga bagus, meski sudah agak tua,tapi masih terawat dengan baik.
Menurut saya, Kuba ini mengagumkan dalam komitmennya memfasilitasi kebutuhan pendidikan dan kesehatan gratis bagi warganya, meski dalam keterbatasananggaran negara. Baru2 ini perdana menteri Trinidad and Tobago, PatrrickManning menjalani operasi pengangkatan tumor ganas di ginjalnya. Ternyatapemerintah Kuba tidak menarik sepeserpun atas biaya operasi & perawatan. Gratis
Seandainya saja Kuba tidak sedang diembargo selama lebih dari 40 tahun oleh Amerika, pasti akan lebih baik lagi kondisi rakyatnya. Pemerintah akan bisa memberi gaji yang lebih baik bagi pegawai2 negara. Saya turut berharap perubahan yang lebih baik dari Presiden Obama atas kebijakan AS terhadapKuba.

Sumber: Dari milis tetangga

Tidak ada komentar: